Thursday, May 8, 2014

Bye, Diamond Ring!

Berhubung gue adalah pecinta filem-filem drama Hollywood, sejak puber, gue hapal mati kalo komposisi dilamar itu adalah man on his knees, speech manis dan cincin berlian. Gak harus berlian actually, tapi lazimnya begitu (hello, Tiffany & Co.!). Dan sampe di tahap ini, HANYA perempuannya yang pake cincin -- kalo lamarannya diterima. Lakinya belom. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan resepsi. Naaah di situ, baru deh tukeran cincin.


Jadi total keseluruhannya, ada tiga cincin ya sodara-sodara. Si perempuan dapet dua cincin, satu cincin tunangan, satu cincin nikah. Kalo di Amiriki sana, biasanya cincin tunangan dan cincin nikah si perempuan itu bisa disatuin. Jadi memang default design-nya nyatu, tapi yang ada berlian / aksen batu lainnya diambil untuk proses melamar.

Wednesday, May 7, 2014

When?

The date will be in between my birthday and R's birthday.

Mengapa begitu?

Monday, May 5, 2014

2nd Wedding Expo 040514 - The Date is Locked

Setelah ijin dari bokap diminta oleh R, persis minggu depannya, kami langsung memutuskan untuk survey lagi ke Wedding Expo. Tujuannya kali ini sih, kalo bisa udah dapet jawaban pasti berkaitan dengan catering dan gedung. Yang lain-lainnya bisa nyusul lah. Asal udah dapet calon suaminya catering dan ngunci tanggal di gedung, seenggaknya kami udah tenang.

Akhirnya, R sekeluarga ibadah di Gereja gue dulu paginya, kemudian rencananya, sepulang dari sana, kami semua konvoi ke Ji Expo Kemayoran. Setelah ibadah kelar, ternyata, bokap gue nggak mau ikut ke Wedding Expo. Takut bosen katanya. Gue kepinginnya sih bokap ikut, tapi kalo maksa kok rasanya nggak etis juga. Yaudah, akhirnya terpaksa ngeluarin kartu as : muka melas campur sedih. Berhasil, horeee! Bokap gue yang tadinya udah kekeuh gak mau berubah pikiran. Okeee deeh! Dengan dua mobil beriringan, kami menuju ke Ji Expo. To Wedding Expo we off!

Friday, May 2, 2014

Hey, Dad! I Love You!

Mengakhiri bulan April dan mengawali bulan Mei, gue lalui dengan menyadari betapa bokap gue sangat sangat sayang sama anak perempuannya yang udah mau nikah ini (baca: gue (Gak usah tanya-tanya kapan! Aku bosaaaan!)). Selama ini kayaknya gue kelewat gatau diri sampe nggak ngeh, tapi kemarenan, karena ada peristiwa hebat yang menghantam gue dan R, akhirnya gue berasa ditampar sama kenyataan kalo bokap gue tuh baiknyaaaa. Beneran deh. Boleh mukanya galak dan tegas banget, tapi hatinya? Duh, sama gue aja kayaknya lembutan dia.

Begindang kisahnya.