Sangjit - The Day

Gue bangun dengan mata setengah bengkak, karena baru tidur subuh. Ngantuk'e pol, tapi kudu nyeret kaki ke kamar mandi, abis itu siap-siap. Pake baju, dengdong, kemudian ngangkat rambut, berhubung hair stylist gue tiba-tiba bilang nggak bisa dateng. Untung tangan nggak coplok gara-gara kelamaan megangin brush sama catokan.

Jam sepuluh lebih dikit, gue dan keluarga udah duduk manis di mobil, on the way ke Cahaya Baru.

Jenny & Jefri

Mungkin udah pada tau ya, bahwa undangan nikah gue dan R  akan berbentuk seperti tiket nonton. Bukaaan, bukan tiket nonton 21, apalagi tiket nonton Blitz. Bentuk tiketnya lebih mirip sama tiket pertunjukan film premier... di Amerika. Tetep ya, harus banget ke-Amerika-Amerika-an... *diludahin sama FPI*

#MrMrsSaputra

Sebagai sohibnya RRK anak twitter sejati (cieee...), dari tahun lalu, gue dan R udah berencana membuat sebuah #hashtag untuk pernikahan kami. Selain nantinya memudahkan kami berdua untuk mengkompliasi dan membalas ucapan selamat yang diberikan via socmed, #hashtag juga memudahkan para tamu, khususnya warga twitterland untuk melakukan live tweet di kawinan gue (NGAPAIN AMAT?).

Sangjit Story (and -of course- The Drama)

Awalnya, gue yakin 1000% bahwa ngurusin Sangjit adalah hal yang paling menyenangkan dari segala persiapan pernikahan. Ya gimana nggak seneng, wong belanja ini itu, beli baju baru, kemudian diakhiri dengan makan bersama keluarga besar. Ih, hepi banget ya kedengerannya?

Ternyata oh ternyata, bagian asiknya mah ya cuma belanjanya. Sisanya, teteup, layaknya masakan bukanlah masakan tanpa garam, persiapan pun rasanya nggak afdol kalo nggak terselip drama.

Souvenir dan Undangan

...akhirnya sampai!

Horeeee! *tebar confetti*

Tinggal begadang nempelin Tom & Jerry di undangan, dan stiker ucapan terima kasih di souvenir. Semoga next week sudah kelar dan bisa mulai dikirim, amin!

*lanjut ngerjain pe-er yang lain*