Reminder

Pas lagi baca-baca ulang wedding journal-nya Mbak Lei, tiba-tiba ketemu postingannya yang indang. Isinya :

"Remember, bride-to-be,

Your wedding is not about competition. With your mom, your spouse, especially with other brides. Yah yah? :)
FYI, dengan insiden menangisnya saya di kantor kemaren, lengkap dengan migren semalaman (for the first time), sang bridezilla yang ini sudah berevolusi dengan sempurna ke tahap akhir. Ada yang mau saya sembur api?! ROOAAARRR!!!"

Sedetik setelah baca, gue langsung tertegun (apeeeh, bahasanya), trus nganggung-ngangguk setuju karena kebetulan (or not?) lagi dalam situasi yang persis sama.

Actually, salah satu alasan gue nulis segala persiapan pernikahan di blog yang tidak terang-terang dipublikasikan adalah karena gue nggak kepingin terlalu banyak yang baca. Minimal sesama capeng dan readers setia gue aja.

Kenapa?

Yang pertama, simply untuk menghindari terlalu banyak komentar atau saran yang nggak pernah gue minta. Yang kedua, karena gue nggak kepingin bersaing. Dalam hal apapun, termasuk mewah-mewahan gedung, mahal-mahalan vendor, dan seterusnya.

Tapi bener deh, sekalipun hal tersebut nggak dateng dari gue, (not) surprisingly, pressure itu justru muncul dari orang-orang di sekitar gue. Mereka sukarela bercerita banyak tentang pernikahan orang-orang yang menurut mereka keren, padahal gue bener-bener nggak kepingin tau. Demi alasan kesopanan aja, gue terpaksa dengerin.

Sanking seringnya, kadang gue jadi senep juga. Capek ati lho, dibanding-bandingin terus-terusan, dari mulai vendor, venue, theme palette, dan seterusnya. Mostly sedih, karena biasanya yang ngomong nggak mempertimbangkan perasaan gue dan R.

So please, for bride-to-be or not, keep in your mind that wedding isn't a competition. Because each and every wedding should be personal and unique, shouldn't it?