Thursday, May 14, 2015

Hotel

Awalnya, gue sama R berencana untuk menggunakan apartemen yang nantinya bakalan kami tinggali setelah menikah sebagai kamar pengantin. Tujuannya supaya kami bisa berhemat, dan nggak perlu keluar biaya untuk reservasi 2 kamar hotel. Booking-nya jadi cuma satu kamar, buat gue, karena rumah gue jauh banget dari apartemen R. R dari apartemen, jemput gue di hotel. Oke deh, sip!

Apa daya, kantong berkata lain. Duit gue dan R abis bis bis buat bayar vendor nikahan serta tetek bengeknya, sehingga kami berdua bokek berat. Beneran nggak ada sisa buat bebelian perabot apartemen, apalagi pake jasa interior designer.

Lah ya masa syuting R keluar dari kamar apartemen yang isinya cuma kasur lipet?

Ngenes amat, yak.

Akhirnya diputuskan untuk buka dua kamar di hotel. Selain karena prosesi ‘jemput pengantin perempuan’ jadi deket dan nggak makan waktu, kamar hotel juga jadi pilihan karena praktis buat vendor dokumentasi.

Gue dan R mulai nyari-nyari hotel di daerah Kelapa Gading atau Kemayoran. Tujuannya supaya deket sama venue nikahan kami. Jadi kalo (amit-amit) kejebak macet, seenggaknya nggak akan makan waktu terlalu lama, karena jaraknya nggak jauh-jauh amat.

Setelah browsing-browsing, ada dua kandidat hotel yang sejauh ini baik dari segi lokasinya cukup oke.

Yang pertama adalah Holiday Inn Kemayoran. Lokasinya selemparan kolor sama PRJ, venue resepsi gue. Kalo kata anak sekarang, ngesot juga sampe, meskipun mungkin baret-baret.

Yang kedua adalah Whiz Prime, Kelapa Gading. Lokasinya persis di seberang MOI, deretan ruko di sebelah kanan restoran Golden Leaf. Berhubung Gester terletak di ruko MOI, hotel ini deket banget sama bridal gue. Jalan kaki juga sampe, nggak pake baret-baret.

Berhubung rasanya nggak afdol kalo nggal survey, dua minggu lalu, gue memutuskan untuk ngintip kamar di Holiday Inn Kemayoran sama papa mama. As I expected before, interior dan kamarnya emang bagus banget. Bersih, modern, minimalis. Dari staff-nya juga gue tau, bahwa jenis kamar di Holiday Inn Kemayoran ini lumayan beragam. Untuk yang paling besar, mereka punya Deluxe Suite, lengkap dengan dua kamar tidur, ruang tamu, meja makan, dan pantry. Sayang, rate Deluxe Suite mereka agak di luar budget gue dan R.

Survey berlanjut ke Whiz Prime KG minggu depannya. Di Whiz Prime, jenis kamarnya jauh lebih sedikit ketimbang Holiday Inn. Mereka cuma punya dua tipe kamar, yakni kamar tipe standar, dan Family Suite. Tapi, Family Suite-nya punya tiga kamar. Gue dan R langsung minta room viewing, dan seketika langsung sreg dan suka.

Ruangannya lega, kamarnya tiga, dan yang terpenting, harganya masih sesuai dengan budget kami berdua. Ditambah lagi, untuk periode booking dan pembayaran selama bulan Mei 2015, Whiz Prime lagi mengadakan shocking rate, yang artinya… DISKON! Horeeee!

Setelah berembuk sama keluarga besar, kemaren, R booking satu Family Suite Room untuk tanggal 9 Oktober 2015. Tanggal 10-nya, gue jadi nggak perlu bangun pagi-pagi buat dandan, wong salonnya tinggal nyebrang pake gantole.

Permasalahan hotel untuk tanggal 9 ke 10 terjawab sudah. Trus untuk tanggal 10 ke 11 (a.k.a buat malem pertama) gimana, kakaaak?

Belom tau, huhuhu. Ada yang punya ide nggaaak? Kempenski aja apa nih? *lanjut ngepet*

2 comments:

  1. halooooow lagiiiiii
    udah siapin hotelll yakkkks ?aq beyuuuuuum ...huaaaaaaaa
    km reservasi langsung di hotelnya yahhh ?gak pake via online kayak agoda gituu ?
    pls contact me yaaaks at line : derryoct

    ReplyDelete
  2. Derry : Aku bukingnya by phone kok :D Abis itu transfer, trus kirim bukti transfernya via email :D Kemaren mau buking di Agoda, tapi ternyata lebih mahal, jadinya nggak jadi, hahahaha :))

    ReplyDelete