Wednesday, March 16, 2016

D-Day - Retouch

Actually, alokasi waktu untuk pemberkatan nikah gue dan R adalah satu setengah jam. Apa daya, realisasinya cuma sejam, kak. Jadi lebih cepet dari jadwal.

Kelar tanda tangan surat-surat, gue dan R langsung disuruh makan sama WO. Abis itu, kami berdua disuruh istirahat sebelum nanti jalan balik ke Gester untuk retouch.

Emang dasar penganten bandel ya, begitu kelar makan, gue ngomong sama WO mau langsung retouch aja. Better early jugak ketimbang telat, kan? Mana tau ternyata polas-polesnya lebih lama dari dugaan?

Awalnya, WO gue nggak setuju. Doi kekeuh lebih baik gue istirahat di ruang pemberkatan yang nyaman, dingin, dan banyak sofa, ketimbang buru-buru retouch dan terpaksa istirahat di salon. Lagian doi sangsi make up artist dan hair dresser gue udah siap. Mereka pasti mikirnya gue on schedule, atau telat. Kepagian tuh kemungkinan keciiil.

Namun, si bridezilla ini nggak sudi dibantah. Pokoknya prinsip gue hari itu, play safe. Mending nunggu karna kepagian ketimbang telat karna macet atau lama.

Akhirnya WO gue nelpun pihak Gester. Dan ternyataaa, MUA dan hair dresser gue belum megang siapa-siapa. Jadilah gue disuruh cepetan ke sana supaya bisa langsung di-handle. YES!

Mobil pengantin dipanggil, dan hamdalah, jalanan Jakarta bersahabat banget. PRJ - Gading dua puluh menit ajaaaa, kak. Coba tiap hari begini...

Sampe di Gester, gue langsung digiring ke kamar ganti untuk ditelanjangin (ahahaha), sementara R melenggang ke sofa untuk... tidur? Di mana keadilan? *nangis tersedu-sedu*

Gue dikasih bath robe ukuran XXXXL --aslik, sampe hampir nyentuh tanah pas gue pake sanking gedenya--, lalu disuruh duduk di depan kaca. Mulailah muka gue dibersihin dan dipoles ulang, sementara gue colong-colong bobok siang. Meski putus-putus dan nggak pules-pules amat, tapi mayanlaaah, daripada manyun, kaaan?

Begitu kelar didandanin, gue di'kirim' ke singgasana sang hair dresser, Ci Endang. Dengan cekatan, doi langsung ngelepasin segala bobby pin (yang banyaknya ngalahin mantan abege jaman sekarang), konde, dan aksesoris di rambut gue, dan lalu mulai sasak-sasak serta jepat-jepit lagi. Terakhir, doi menambahkan tiara sebagai hair piece.

Kagak sampe setengah jam, hair do baruku sudah jadiii. Cakep banget pun, me likeeey. R yang biasa no comment aja sampe muji berkali-kali. Ma'acih yaaa Ci Endang. *sungkem*

Gue selesai, giliran R yang dipoles-poles, sementara gue dipakein baju. As you may know, wedding dress gue dari Tina Andrean, sementara Gester yang didaulat untuk melakukan make up dan hair do. Gue denger banyaaak sekali rumor bahwa sesama bridal kadang suka sensi. Jadi kalo pake dua vendor begini, kadang suka dikerjain. Ya baju pengantinnya dirusak lah pas tim vendor lain 'bantuin' make, ya make up-nya dibuat kurang bagus lah, ya nggak boleh pinjem hair piece atau aksesoris lah, dst dst.

Puji Tuhan, nggak ada satupun hal di atas yang terjadi sama gue. Pihak Gester malah baik dan generous sekali. Gue dipinjemin hair piece buat pemberkatan (karena gue cuma dapet satu jenis hair piece dari Tina, dan itu rencananya buat resepsi), dipinjemin aksesoris rambut buat pemberkatan (yang mana ilang satu, tapi kata Ci Endang nggak apa-apa, nggak perlu diganti), dibantuin pake wedding dress, bahkan yang remeh temeh, seperti dibikinin teh anget dan diambilin minum. Intinya mereka nggak itungan, dan sama sekali nggak sentimen sama vendor lain yang gue pake.

Aku jadi terharu :')

Setelah kelar retouch, gue, R, mama-mama, dan bridesmaids berangkat ke tempat resepsi. JI Expo Kemayoran, we're so coming!

No comments:

Post a Comment